Jumat, 02 Maret 2012

Panduan

PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL
KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD)

I.    Pendahuluan
Proses pembelajaran yang berpusat kepada pendidik (teacher centered), di mana pendidik menganggap dirinya sebagai gudang ilmu pengetahuan (store of knowledge) sudah menjadi kamus kuno. Baden Powell telah mengalihkan proses pembelajaran menjadi proses pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (ask the boys – students centered).  Dengan demikian pendidik berperan sebagai   fasilitator bukan dominator. 
    Panduan ini dibuat agar penyelenggaraan kursus dapat dilakukan dengan memberi pengayaan pada metode penyampaian materi kursus, dan tidak terbatas  pada metode ceramah.  Pada akhir kursus, diharapkan peserta kursus memiliki wawasan kepramukaan yang lebih luas, serta keterampilan yang memadai untuk membina gugusdepan.
Panduan teknis penyajian modul Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) disusun dalam rangka standarisasi pola penyajian modul KMD, dengan harapan dapat menjadi panduan dasar bagi Pelatih Pembina Pramuka. Adapun pengembangan selanjutnya diserahkan kepada pelatih yang bersangkutan.
II.    Tujuan dan Sasaran KMD
1.    Tujuan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, disingkat KMD, adalah untuk memberi bekal pengetahuan dan pengalaman praktis membina Pramuka.
2.    Sasaran
Setelah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, peserta mampu :
a.    Memahami, menghayati  dan melaksanakan AD & ART Gerakan Pramuka.
b.    Menjelaskan tentang Kepramukaan serta perkembangannya.
c.    Menerapkan kepramukaan secara efektif dan efisien dalam membina Pramuka sesuai dengan golongannya.
d.    Membina dan mengembangkan mental, fisik, intelektual,  emosional dan sosial   sesuai dengan golongannya sehingga dia mampu berperan positif dalam masyarakat lingkungannya.
e.    Menerapkan kepemimpinan yang dijiwai  dan bersumber pada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka.
f.    Mengelola Program Kegiatan Peserta Didik (Prodik) sesuai dengan golongannya dan mengelola satuannya.
III.    Metode

Materi KMD disajikan dengan pendekatan andragogi, berfokus pada pembelajaran diri interaktif progresif dengan melibatkan peserta secara langsung dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode, di antaranya :
1.    Dinamika kelompok
2.    Diskusi kelompok
3.    Curah gagasan
4.    Metta Plan (Country Fair)
5.    Studi kasus
6.    Kerja kelompok
7.    Demonstrasi
8.    Bermain peran
9.    Presentasi
10.    Bola salju (snow balling)
11.    Debat
12.    Fish Bowl
13.    Class students have   
14.    Simulasi
15.    Base Mathod
16.    Berbagai kegiatan praktek (kesiagaan, kepenggalangan, kepenegakan, kepandegaan, scouting skill, dan permainan).
17.    Open Forum   
18.    Rencana Tindak lanjut/RTL (Action Plan).


IV.    Rencana Pembelajaran
Pendekatan yang digunakan dalam menyusun rencana pembelajaran adalah andragogi yaitu strategi pembelajaran yang dilakukan dengan cara “Do-Look-Learn”.  Untuk itu diperlukan  petunjuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan materi berupa persiapan pembelajaran oleh pelatih (format terlampir) dan petunjuk pembelajaran bagi peserta kursus (format terlampir).
Pada akhir pertemuan sesi, pelatih mengadakan sharring dengan tujuan mengadakan pembulatan/pencerahan berupa kesimpulan.


V.    Strategi pembelajaran

1.    Strategi pembelajaran dilaksanakan dengan tata urut sebagai berikut:
a.    Menciptakan suasana belajar sesuai dengan topik sajian yang ada.
b.    Memberikan petunjuk pembelajaran.
c.    Sharing atas temuan-temuan yang ada.
d.    Pembulatan/pencerahan/kesimpulan.
(agar lebih diperinci lagi)

2.    Pembagian waktu penyajian pada setiap Pokok Bahasan:
a.    Pengantar dan penjelasan materi untuk pemahaman konsep  (ceramah) : 20 %;
b.    Kegiatan praktek/simulasi/demonstrasi/ kerja kelompok atau mandiri  : 70 %;
c.    Pembulatan/pencerahan/kesimpulan :10%;
d.    Satu jam pelajaran = 45 menit

3.    KMD dilaksanakan di dalam ruangan 1/3 alokasi waktu dan di alam terbuka dalam bentuk perkemahan 2/3 alokasi waktu atau 2,5 hari di kelas – 4,5 hari di perkemahan.

VI.    Pendukung Proses Belajar Mengajar dengan pendekatan Andragogi

1.    Sarana Prasarana:
a.    Lokasi kursus yang nyaman dan aman (terhindar dari gangguan)
b.    Ruang belajar yang sehat.
c.    Alat bantu pembelajaran yang memadai (kuantitas dan kualitas).
d.    Alat musik yang dapat digunakan untuk memperdengarkan lagu yang membangkitkan semangat belajar
e.    Tersedianya alam terbuka untuk kegiatan outdoor.
2.    Tim pelatih dan panitia berada di tempat kegiatan selama kursus berlangsung.
3.    Bahan serahan.


VII.    Rencana Tindak Lanjut
1.    Rencana Tindak Lanjut (RTL) disusun oleh peserta pada tahapan terakhir pelaksanaan kursus sebagai motivasi diri untuk melakukan   kegiatan   tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan.
2.    RTL juga berfungsi sebagai acuan peserta dalam masa pengembangan/narakarya 1, yang nantinya digunakan sebagai persyaratan untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML).
VIII.    Penutup
Dengan disusunnya panduan ini diharapkan Pelatih dapat memiliki pola penyajian modul KMD dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar